Statistika merupakan ilmu yang
mempelajari tentang metode pengumpulan, penyajian, analisis dan pengujian data
sehingga diperoleh kesimpulan atau informasi yang berguna mengenai suatu hal.
Secara umum, statistika dibagi menjadi
dua bagian, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial.
Statistika deskriptif adalah
metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu data
sehingga memberi informasi yang berguna. Statistika deskriptif hanya memberikan
informasi mengenai data yang dipunyai dan tidak memberikan kesimpulan apapun
tentang data induknya yang lebih besar. Penyusunan tabel, diagram, dan
besaran-besaran lain di media massa atau bidang-bidang yang lain termasuk dalam
kategori statistika deskriftif.
Statistika inferensial mencakup semua
metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data (sampel) hingga peramalan
atau penarikan kesimpulan mengenai kesimpulan data induknya (populasi).
Populasi
dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek yang
akan diteliti, sedangkan sebagian dari populasi yang benar-benar diamati
disebut sampel.
Contoh:
Prestasi belajar siswa kelas XI SMA
Permata yang terdiri atas 280 siswa akan diteliti. Sebanyak 100 siswa kelas XI
diambil secara acak untuk diteliti. Dalam penelitian ini, populasinya 280 siswa
kelas XI SMA Permata, sedangkan sampelnya 100 siswa kelas XI yang akan
diteliti.
Data
Objek statistika adalah data.
Data adalah suatu keterangan atau
informasi tentang objek penelitian. Apabila suatu data menunjukkan jumlah
ukuran objek dan data tersebut dinyatakan dengan lambang bilangan maka data
tersebut disebut data kuantitatif. Misalnya, besar penghasilan keluarga yang
dinyatakan dalam rupiah, massa suatu benda yang dinyatakan dengan kg, dan
tinggi badan siswa yang dinyatakan dalam cm. Sedangkan data yang menunjukkan
keterangan sifat atau keadaan suatu objek disebut data kualitatif. Contoh,
profesi yang dinyatakan dengan guru, petani, pedagang dan nelayan; predikat
kelulusan yang dinyatakan cengan cumlaude, sangat memuaskan, memuaskan, dan
cukup.
Berdasarkan cara memperolehnya, data
kuantitatif dibedakan menjadi data cacahan dan data ukuran.
Data cacahan adalah data yang diperoleh
dengan cara mencacah, membilang, atau menghitung banyak objek. Contoh data
cacahan antara lain data tentang banyak siswa di sebuah sekolah, dan data
tentang banyak guru di suatu desa.
Data ukuran adalah data yang diperoleh
dengan cara mengukur besaran objek. Misal, data tinggi badan siswa kelas X IPA
SMA Permata dan data tentang berat badan balita di desa Tetebatu, dan
sebagainya.
Skala
Pengukuran
Dalam statistika, terdapat empat skala
yang dipakai
1)
Skala Nominal
Skala
nominal adalah skala yang membedakan skala ukur yang satu dengan skala ukur
yang lain. Pada skala nominal, data hanya bisa diklasifikasikan ke dalam
kategori-kategori. Suatu bilangan atau lambang-lambang akan membentuk skala
nominal jika bilangan atau lambang-lambang itu digunakan untuk
mengidentifikasikan suatu kelompok, berbagai objek penelitian dapat dimasukkan
di dalamnya atau tidak.
Pengelompokan
jenis kelamin menjadi laki-laki dan perempuan dinyatakan dengan 1 dan 0
merupakan contoh skala nominal. Perhatikan bahwa penggunaan 1 untuk laki-laki
dan 0 untuk perempuan tidak menunjukkan bahwa laki-laki lebih tinggi derajatnya
dibandingkan perempan yang dilambangkan dengan 0. Bisa saja dibalik, 1 untuk
perempuan dan 0 untuk laki-laki, ini juga tidak berarti bahwa perempuan lebih
tinggi derajatnya dibandingkan dengan laki-laki yang dilambangkan dengan 0.
Dalam hal ini, dilambangkan dengan angka berapapun, derajat laki-laki da
perempuan tetap sama.
2)
Skala Ordinal
Skala
ordinal adalah skala yang dapat membedakan dan mengurutkan kategori pada suatu
rentangan tertentu. Pada skala ordinal, satu kategori dapat diketahui lebih
tinggi atau lebih rendah tingkatannya dari kategori yang lain tetapi tidak
diketahui secara pasti jarak antar tingkatan. Misalnya, status ekonomi keluarga
dinyatakan dengan status ekonomi tinggi, menengah, dan rendah.
3)
Skala Interval
Skala
interval adalah skala yang dapat membedakan, mengurutkan, dan mempunyai jarak
yang sama. Pada skala interval tidak dikenal titik nol mutlak. Kalaupun pada
skala interval terdapat titik nol maka titik nol tersebut adalah titik nol yang
bersifat relatif. Contoh, suhu air yang sedang kita panaskan. Jika kita
mempunyai air bersuhu 30oC dan 90oC, kita tahu bahwa
kedua suhu tersebut berbeda besarnya, ada urutan mana yang lebih panas dan mana
yang lebih dingin, dan jarak antar suhu tersebut 60oC. Akan tetapi
kita tidak bisa menyatakan bahwa air bersuhu 90oC tiga kali lebih
panas dari air bersuhu 30oC sebab titik nol pada termometer Celcius
bersifat relatif. Kita tahu bahwa 0oC. adalah suatu keadaan yang diciptakan
orang untuk menyatakan suhu es yang mencair pada tekanan 1 atm.
4)
Skala Rasio
Skala
rasio adalah skala yang mempunyai empat ciri, yaitu membedakan, mempunyai
urutan, mempunyai jarak yang sama, dan mempunyai dua titik skala yang jelas. Misalnya,
berat benda A dua kali berat benda B.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon