Fluida
sering disebut sebagai zat alir. Hal ini karena sidat utama fluida adalh
mengalir. Fluida meliputi cairan dan gas. Contoh: air, alkohol, raksa, oksigen,
udara, hidrogen, dan helium. Raksa atau merkuri merupakan unsur logam, tetapi berwujud
cair pada suhu kamar.
Fluida digolongkan menjadi dua, yaitu fluida statis dan fluida dinamis. Fluida statis menghasilkan berbagai konsep yang berhubungan dengan fluida dalam keadaan diam (statis), sedangkan fluida dinamis menghasilkan berbagai konsep yang berhubungan dengan fluida bergerak (dinamis). Sistem hidrolik, balon udara, kapal laut, kapal selam merupakan contoh penerapan konsep statika fluida. Sementara itu, bentuk penampang sayap pesawat, sistem penyemprotan cairan dan alat ukur kelajuan fluida merupakan contoh penerapan konsep fluida dinamis.
TEKANAN FLUIDA
1) Pengertian Tekanan
Secara
umum, tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja secara tegak lurus per
satuan luas permukaan. Dengan kata lain, tekanan adalah hasil bagi antara gaya
tekan dan luas bidang tekan.
Keterangan:
P = Tekanan (N/m2 atau
Pascal)
F = Gaya tekan (N)
A = Luas bidang tekan (m2)
2) Tekanan dalam Zat Cair (Tekanan
Hidrostatis)
Benda
padat memberikan tekanan pada permukaan di bawahnya sebagai akbat dari gaya
berat yang dimilikinya. Demikian pula dengan fluida juga memiliki berat. Fluida
memberikan tekanan terhadap dinding wadahnya. Tidak seperti benda padat, fluida
memberikan tekanan ke segala arah. Fluida dalam bejana tertutup memberikan
tekanan ke semua titik dan semua arah.
Tekanan fluida pada dinding-dinding wadah di bawah permukaan fluida disebut tekanan lateral, sedangkan tekanan fluida pada dasar bejana disebut tekanan saja.
Tekanan fluida dapat dijelaskan dengan model kinetik berikut. Molekul-molekul fluida selalu bergerak secara acak sehingga bertumbukan satu sama lain. Molekul fluida juga menumbuk dinding wadahnya. Tumbukan terus menerus itu menyebabkan perubahan momentum dari molekul-molekul itu. Sejumlah besar molekul yang menumbuk permukaan fluida mentransfer momentum yang dimilikinya ke permukaan itu.
Perubahan jumlah momentum yang ditransfer tiap detik oleh molekul-molekul fluida ke suatu permukaan akan menghasilkan gaya pada permukaan itu. Gaya yang bekerja pada tiap satuan luas akan menghasilkan tekanan fluida.
Karena gerak molekul-molekul tersebut bersifat acak, jumlah rata-rata molekul yang bergerak ke setiap arah sama. Dengan demikian, tekanan fluida pada suatu titik tertentu di dalam suatu fluida besarnya sama ke semua arah.
Tekanan di dalam zat cair berbancing lurus dengan ketinggian atau kedalaman, kerapatan atau massa jenis dan percepatan gravitasi. Tekanan fluida tidak dipengaruhi oleh luas penampang wadahnya. Dengan demikian:
Ada beberapa hal yang tentang zat cari yang perlu diperhatikan dan dipahami, antara lain sebagai berikut.
1) Tekanan
di sebuah titik di dalam zat cair bertambah seiring kedalaman titik itu
diukur dari permukaan zat cair.
2) Tekanan di sebuah titik di dalam zat
cair pada kedalaman tertentu bertambah seiring pertambahan massa jenis zat
cair.
3) Tekanan bernilai sama ke segala arah di
sekitar titik tertentu di dalam zat cair.
4) Tekanan bernilai sama di semua titik
pada sebuah bidang horizontal pada kedalaman tertentu dalam sebuah zat cair
yang tak bergerak (statis).
5) Zat cair selalu menyesuaikan
ketinggiannya sendiri.
3) Tekanan Atmosfer
Bumi
dikelilingi oleh lapisan udara yang disebut atmosfer. Karena udara merupakan
materi, udara memberikan dorongan akiat gaya berat pada permukaan bumi dan
benda-benda di sekitarnya. Gaya dorongan oleh udara per satuan luas permuakaan
disebut tekanan atmosfer.
(Selengkapnya klik: http://kimnoe29.blogspot.co.id/2018/03/tekanan-atmosfer.html )
Sumber: Buku Paaket Fisika SMA Kelas X
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon