>

Tes Potensi Akademik (TPA) Bag. 3

KEMAMPUAN PENALARAN

Tes ini terdiri dari tes penalaran logis, analitis, dan numerik. Merupakan tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menganalisis masalah untuk diperoleh kesimpulan yang tepat.

a) Penalaran Logis
Tes penalaran logis merupakan bentuk tes yang digunakan untuk mengetahui serta mengukur logika atau penalaran seseorang guna menganalisis perihal suatu pernyataan berupa informasi dan bagaimana memecahkan masalah berdasarkan informasi tersebut serta mampu menarik kesimpulan yang logis secara cepat dan tepat.
Teknis dari penyelesaian tes penalaran logis adalah dengan menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan (premis) yang diberikan.

Contoh 1
Semua pengarang mengarang dengan komputer.
Sebagian pengarang mengarang cerita novel.
Pernyataan yang sesuai dengan pernyataan di atas adalah ...
A.  Tidak semua pengarang mengarang cerita novel dan tidak menggunakan komputer.
B.  Tidak semua pengarang mengarang cerita novel namun menggunakan komputer.
C.  Pengarang yang tidak menggunakan komputer tidak mengarang cerita novel.
D.  Sebagian pengarang mengarang cerita novel dengan tidak menggunakan komputer.
E.  Tidak semua pengarang mengarang dengan komputer.
Pembahasan:
Semua pengarang mengarang dengan komputer
      M1                 P
Sebagian pengarang mengarang cerita novel
      M2                S
Dengan :
M1 = medium mayor
M2 = medium minor
S = subjek
P = predikat

Kesimpulan yang sah:
M2 S P : Sebagian pengarang mengarang cerita novel dan menggunakan komputer.
atau
M2-S P: Sebagian pengarang tidak mengarang cerita novel dan menggunakan komputer.
Kesimpulan ini ekuivalen dengan “tidak semua pengarang mengarang cerita novel namun menggunakan komputer”.
Jawaban: B

Contoh 2
Semua peserta SNMPTN mengikuti tes potensi akademik.
Sebagian peserta SNMPTN mengikuti tes kemampuan IPA(Matematika, Fisika, Kimia, Biologi).
Kesimpulan yang benar adalah .... 
A.  Semua peserta SNMPTN mengikuti tes kemampuan IPA(Matematika, Fisika, Kimia, Biologi) dan tes potensi akademik.
B.  Sebagian peserta SNMPTN tidak mengikuti tes potensi akademik dan mengikuti tes kemampuan IPA(Matematika, Fisika, Kimia, Biologi).
C.  Sebagian peserta SNMPTN mengikuti tes kemampuan IPA(Matematika, Fisika, Kimia, Biologi) dan tes potensi akademik.
D.  Semua peserta SNMPTN tidak tes potensi akademik dan mengikuti tes kemampuan IPA(Matematika, Fisika, Kimia, Biologi).
E.  Sebagian peserta SNMPTN tidak mengikuti tes kemampuan IPA (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi) dan tidak mengikuti tes potensi akademik.
Pembahasan:
Semua peserta SNMPTN mengikuti tes potensi akademik
           M1                   P
Sebagian peserta SNMPTN mengikuti tes kemampuan IPA(Matematika, Fisika, Kimia, Biologi)
           M2                    S
Dengan:
M1 = medium mayor
M2 = medium minor
S = subjek
P = predikat

Kesimpulan yang sah:
M2 S P: Sebagian peserta SNMPTN mengikuti tes kemampuan IPA (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi) dan tes potensi akademik.
Atau:
M2-S P: Sebagian peserta SNMPTN tidak mengikuti tes kemampuan IPA (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi) dan mengikuti tes potensial akademik.
Jawaban: C

b) Penalaran Analitis
Tes penalaran analitis peserta SNMPTN merupakan tes pelajaran yang digunakan untuk menguji kemampuan dalam menganalisis suatu informasi berbentuk paragraf dengan syarat-syarat yang diberikan dan ditarik suatu kesimpulan yang sesuai. Dalam tes ini, dalam mengambil kesimpulan, lebih ditekankan pada penggunaan penalaran yang bersifat analisa. Untuk dapat menarik kesimpulan dengan benar, informasi-informasi atau syarat-syarat dapat digambarkan terlebih dahulu.

Contoh
Informasi berikuti untuk menjawab pertanyaan nomor 1 sampai dengan 2.
Seorang calon presiden berencana mengunjungi enam kota, yakni A, B, C, D, E, dan F satu kali semasa masa kampanye. Tim sukses dari calon presiden tersebut telah merencanakan jadwal perjalanan calon presiden tersebut. Berikut informasi yang diberikan:   
1)  Calon presiden dapat mengunjungi D hanya jika ia telah mengungunjungi C dan E.
2)  Calon presiden tidak dapat mengunjungi E sebelum mengunjungi A.
3)  Kota kedua yang dikunjungi calon presiden adalah B. 

1) Manakah dari urutan berikut, yang mungkin menjadi urutan kota yang dikunjungi oleh calon presiden tersebut?
A.  A-B-E-C-F-D
B.  B-A-C-E-D-F
C.  F-B-D-C-A-E
D.  C-B-F-E-D-A
E.  C-B-F-D-E-A

Pembahasan :
Dari syarat/informasi 3, diperoleh bahwa kota kedua B.
Dari informasi 2, diperoleh bahwa kota E dikunjungi setelah kota A.
Dari informasi 1, kota D dikunjungi setelah C dan E.
Pilihan B tidak mungkin, karena kota B seharusnya di urutan ke-2 (tidak memenuhi informasi 3)
Pilihan D dan E tidak mungkin, karena kota E seharusnya setelah A (tidak memenuhi informasi 2)
Pilihan C tidak mungkin, karena kota D dikunjungi setelah C dan E (tidak memenuhi informasi 1)
Jawaban yang mungkin A, yaitu: A-B-E-C-F-D
Jawaban: A

2) Jika calon presiden tersebut mengunjungi kota F pada kesempatan pertama, manakah kota di bawah ini yang dikunjungi pada kesempatan ketiga?
A.  A
B.  A atau C
C.  B
D.  D
E.   A, C, atau D

Pembahasan:
Kota pertama: F
Dari informasi 3, kota kedua: B
Kota D tidak mungkin di tempat ketiga, karena harus memenuhi informasi 1, yakni setelah C dan E
Kota E tidak mungkin di tempat ketiga, karena harus memenuhi informasi 2, yakni setelah A
Kota A mungkin di tempat ketiga. Urutan yang mungkin F-B-A-C-E-D
Kota C mungkin di tempat ketiga. Urutan yang mungkin F-B-C-A-E-D
Jawaban: B

Previous
Next Post »