>

Catatan 81: Rekam Jejak Ngurus Skripsi


Kolam ikan di halaman rumah dosenku
Hari ini aku kembali menginjakkan kaki di Kota Santri. Tujuan utamaku adalah untuk meminta tanda tangan para dosen di lembar pengesahan skripsiku. Di lembar itu, jumlah dosen yang harus tanda tangan sebanyak 4 orang, namun yang sudah membubuhkan tanda tangannya baru 2 orang.

Tempat pertama yang ku datangi adalah rumah dosen pembimbingku, dosen pembimbing 1. Untuk dosen ini, untuk bisa bertemu dengannya harus berkunjung ke rumah, dan kalau ku hitung, ternyata ini adalah kali ke empat aku mendatangi rumahnya untuk tujuan yang sama, seperti yang ku katakan tadi, "mendapatkan tanda tangan".

Ada sesuatu yang berubah ku lihat di halaman rumah dosen pembimbingku, suasana lebih terang. Sepertinya ada yang hilang, dan ketika ku amati ternyata pohon mangga berumur kurang lebih seratus tahun yang tumbuh di halaman rumah beliau, yang memberikan rasa sejuk pada masa-masa bimbingan dulu. Dan sekarang pohon itu dipangkas, tinggal batangnya saja. Sayang banget, padahal ketika berbuah, buahnya cukup banyak dan besar-besar. Meski begitu, ada secercah harapan hadir dalam benakku bahwa peluang untuk bertemu dengan sang dosen meski harus menunggu. Kesimpulan itu kudapatkan saat melihat sebuah mobil warna silver terparkir di halaman rumah beliau, disambping itu pintu gerbangnya juga terbuka.

Jam ditanganku menunjukkan angka 9 saat memasuki halaman rumah sang dosen. Seperti biasa, sepi. Dalam hati aku berharap akan ada tamu beliau yang datang, biar ada teman menunggu bahkan kalau bisa ngobrol. Sementara itu, batre HP tinggal dikit, rencana awal untuk browshing diurungkan. Yups! Aku ingat bahwa ternyata aku bawa buku yang hendak ku kembalikan ke perpustakaan daerah. 

Beberapa menit kemudian, sebuah motor memasuki halaman sang dosen. Alhamdulillah...ketika ku perhatikan ternyata yang datang adalah dosenku. Seneng bingit! Jadi, penantianku akhirnya selesai (yang kumaksud adalah penantian tahap 1 sebab penantian tahap 2 menunggu artikel di acc oleh dosen pembimbing 2).

***

Sekretariat Kampus
Tempat ke 2 yang dikunjungi adalah kampus, untuk meminta tanda tangan wakil ketua 1 STKIP HAMZANWADI Selong, sekaligus menemui dosen pembimbing 2 untuk menyerahkan artikel yang kubuat. Untuk mendapatkan tanda tangan wakil ketua 1 harus melalui loket di sekretariat, tempat pelayanan bagi mahasiswa untuk urusan administrasi perkuliahan. Begitu tiba disana, sang ibu petugas di loket tersebut memberi kabar bawa orang yang dicari sedang sakit, dan beberapa hari ke depan akan pergi ke Belanda. So, sang ibu memberi tahu bahwa tanda tangan beliau (Wakil ketua 1) bisa didapatkan bulan depan. Hmm... gak masalah, semoga bapak cepat sembuh dan kembali dari Belanda dengan selamat.

Selanjutnya langkah diteruskan ke ruang prody pendidikan matematika. Seperti yang kukatakan tadi untuk menyerahkan artikel yang ku buat ke pembimbing 2. Dan ternyata beberapa kawan mahasiswa memberikan informasi bahwa dosen tersebut sedang berada di pelabuhan. Gak mungkin ku tunggu kawan. 

Meski hari ini hanya bisa mendapatkan satu tanda tangan, bukan Kim Noe namanya jika tidak bersyukur. Ya, aku bersyukur bisa mendapatkan tanda tangan dosen pembimbing 1 sehingga bisa meminta tanda tangan selanjutnya ke wakil ketua 1 walaupun harus menunggu hingga bulan depan. (Wuih, satu bulan free untuk urusan tanda tangan! hehe) Aku bersyukur meski hari ini aku tak bisa bertemu dengan dosen pembimbing 2, minimal minggu depan aku masih memiliki alasan untuk kembali menjejakkan kaki di Kota Santri, kota yang kucintai sepenuh hati. Dan yang lebih penting lagi, hari ini aku punya banyak waktu untuk berada di Perpustakaan Daerah Lombok Timur.
Previous
Next Post »