"Gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan"
Aku tak bisa berdiam
diri melihat titik-titik cahaya mulai hadir di wajah generasi muda, cahaya
semangat untuk belajar dan menggali potensi diri. Apalagi salah satu tokoh di
Indonesia, Prof. Yohanes Surya menatakan bahwa tidak ada siswa bodoh, yang ada
adalah siswa yang belum mendapat guru yang tepat baginya.
Tahun ini, tahun
pertama aku kembali mengajar. Selain sebagai pembina kegiatan ektrakurikuler,
aku di amanati tugas sebagai wali kelas. Mendapat amanat itu, aku tak bisa menolak,
kecuali hanya mengatakan sebuah pertanyaan “wali kelas tidak musti masuk setiap
hari kan?” ketika pimpinan rapat mengatakan ya saat rapat pembagian tugas, maka
tugas tersebut ku sanggupi.
Satu tugas utama wali
kelas adalah mengisi raport. Itu sudah menjadi wacana umum. Aku sering
mendengar itu seolah-olah hanya itu yang menjadi tugasnya. Bahkan, ku lihat
juga memang demikian, di beberapa sekolah juga memberlakukan itu, mengurus
siswa hanya ketika siswa bermasalah (itu pun diserahkan ke guru BP) dan ketika
berkaitan dengan pembagian raport. Sementara pembinaan lainnya, seolah-olah
bukan menjadi tugas apalagi tanggung jawabnya.
Bagiku ini adalah
harga diri. Aku tak mau menjadi wali kelas penulis raport. Ada peran penting
yang harus dilakukan, salah satunya adalah mengorganisir siswa untuk
bersama-sama menggali potensi yang mereka miliki, disamping itu juga menanamkan
nilai-nilai yang harus dilestarikan. Dan alhamdulillah siswa binaanku
memberikan respon positif terkait dengan itu.
Berdasar pada
keyakinan bahwa tidak ada anak yang bodoh, yang ada adalah anak yang belum mendapat
perlakuan yang positif dari lingkungannya, maka dengan segenap upaya ku arahkan
siswa untuk memahami dirinya, memahami lingkungannya, dan memahami apa yang hendak
dituju di tengah himpitan materialisme dan kapitalisme bahkan liberalisme.
Maka, dari proses itu lahirlah sebuah kaliman yang menjadi tagline atau selogan
kelas, yakni “bersama belajar menjadi pribadi yang baik, benar dan indah” yang
secara ilmiah bisa dikatakan “pribadi yang logis, etis dan estetis”. Untuk bisa
mewujudkan itu, tentu butuh kerja keras dan waktu yang lama.
Untuk bisa mencapai
apa yang dicita-citakan (baca: manusia yang berpribadi baik, benar dan indah)
maka dibuatlah beberapa program kelas, antara lain sebagai berikut:
- Perpustakaan kelas
- Mading (majalah dinding) kelas
- Infak Kelas
- MIA Art
- MIA Dairy
Sampai sekarang
program-program di atas sudah berjalan, kecuali MIA Dairy (karena MIA Dairy
baru dibentuk hari minggu kemarin), tinggal dimaksimalkan. Dan yang paling penting
dalam program-program tersebut adalah para siswa melaksanakannya dengan senang
hati!
Sign up here with your email

ConversionConversion EmoticonEmoticon