Suara itu memang tak
terdengar, tetapi terasa begitu jelas bagaimana perilakunya mengungkapkan isi
hatinya. Aku tak bisa mengklaim bahwa apa yang ku rasakan sebagai suatu
kebenaran atau kekeliruan, yang bisa ku lakukan hanyalah waspada pada setiap
sikap dan perilakuku terhadapnya. Tak mungkin aku terbuka lagi padanya, apalagi
ia bukan tipe orang yang bisa memahami wacana-wacana yang ku ungkapkan. Ia
memang mendengar, tetapi kita memahami bahwa tidak semua orang mampu memahami
apa yang ia dengarkan.
Kian hari, kurasakan ada sesuatu yang coba ia sembunyikan dariku. Di hadapanku ia bersikap seolah-olah tak ada apa-apa, tetapi gelagatnya mengatakan hal yang berbeda. Jika ku sebutkan rasa apa yang ku miliki itu, aku hawatir ini akan berujung pada sebuah prasangka buruk.
Tidak!
Tidak akan ku biarkan rasa ini berwujud. Biarkan saja ia tetap abstrak di telan waktu, dan akhirnya menghilang tanpa jejak. Dan pastinya hubungan pertemanan itu tetap terjaga walau dalam status semu.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon